Cosmobikers Lovers – Mata Odekta Naibaho berkaca-kaca ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan dan bendera merah putih berkibar di SEA Games 2021 (2022), Hanoi Veatnam, Kamis (19/5).

Tatapannya tajam, jari-jari tangannya kukuh di atas pelipis mata memberi hormat ke sang saka merah putih. Dengan suara lirih ia ikut melantunkan lagu kebangsaan dengan kebanggaan.

Odekta berhak berdiri di podium tertinggi maraton putri setelah menyelesaikan perlombaan sejauh 42 kilometer dalam waktu 2 jam 25 menit 8 detik. Ini merupakan emas perdana Odekta di SEA Games.

“Itu semua karena Tuhan Yesus yang membawa saya meraih kemenangan sesungguhnya. Ini impian saya selama mengenal atletik dan lari,” ucap pelari kelahiran Sumatera Utara pada 5 November 1991 ini.

Medali emas ini diakui Odekta sangat berarti. Putri dari pasangan Marlin Naibaho dan Nurcahaya Manalu ini berjuang keras tanpa kenal lelah untuk mewujudkan ambisinya mengibarkan bendera Indonesia di Vietnam.

Pada malam sebelum perlombaan, Odekta menulis kalimat penyemangat di sebuah kertas bertuliskan: ‘Akhirnya, impianku selama ini terwujud, mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia. Terima kasih ayah ibu atas doa restumu.’

Tiga pas foto, ayah dan ibu serta dirinya, disiapkan sejak dari Indonesia. Odekta sangat percaya diri bisa meraih medali emas SEA Games. Ini tak lain karena doa dan dukungan orang-orang tercintanya.

“Sejak pengalaman jatuh pada SEA Games 2019, saya percaya Tuhan menolong saya dan tak akan menjatuhkan saya untuk kedua kalinya. Jadi saya optimis jadi pemenang yang sesungguhnya hari ini,” kata Odekta.

“Makanya saya siapkan tulisan itu. Ini disiapkannya dari semalam. Kenapa saya tulis dan bawa fotonya, karena dulu saya mengenal olahraga ini dan orang tua saya kurang setuju. Ini jadi pembuktian saya,” ucapnya.

“Saya ingin berterima kasih kepada ayah dan ibu saya yang akhirnya menerima saya sebagai atlet. Mengumandangkan Indonesia Raya adalah kepuasan yang tidak bisa dibayar dengan apapun,” ujar dengan berbinar.

Medali emas Odekta ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam maraton putri setelah 11 tahun. Terakhir kali kontingen Indonesia meraih medali emas SEA Games pada 2011 lewat Triyaningsih dengan catatan waktu 2 jam 45 menit 35 detik.

Karenanya pula Odekta tak bisa menahan gemuruh di dadanya. Antara senang, haru, bangga, dan emosi, bercampur menjadi satu. Salah satu impian terbesarnya dalam karier akhirnya tercapai.

Untuk bisa mencapai ini semua, Odekta tak hanya berkorban waktu dan tenaga, tetapi juga pikiran dan perasaan. Meski menderita dalam proses, semua itu terbayar tuntas saat ‘Indonesia Raya’ berkumandang.

“Sepanjang rute saya senyum saja meski ada keram. Saya ingin memberikan dampak positif itu juga kepada masyarakat. Jadi di balik kesuksesan itu ada pengorbanan dan doa-doa orang yang disayang,” kata Odekta.

Tekad yang membara disertai percaya diri yang tinggi serta doa, pasti akan mengantar kita untuk menjadi seorang juara dan berhak berdiri diatas podium tertinggi, tanda pengakuan terhadap usaha. #berbagaisumber. Salam Satu Indonesia Dalam One Team…!

 

Comments are closed.

You may also like