Cosmobikers Lovers – Kalau berbicara masalah meng-up grade sebuah kendaraan roda dua, selalu tidak ada habisnya. Tujuannya ingin merasakan sesuatu yang beda dibanding bawaan pabriknya. Namun, Anda harus pintar-pintar memilih komponen yang terbaik agar bisa menghasilkan performa terbaik.

Bor up, sebuah tema yang sangat menarik, dimana banyak yang gagal melakukan pada mesinnya. Karena banyak faktor. Salah satunya yakni, hanya mengganti silinder bloknya, tanpa disertakan dengan part-part lainnya. Padahal part lain, bisa juga membantu menaikan performa.

Nah, sebelum kita bahas tentang bore up, sebaiknya ketahui dulu tentang beberap hal ini. Ke-1. Cara kerja dari motor injeksi. Ke-2. Cara menghitung kubikasi pada mesin. Ke-3. Cara menentukan debit injector. Ke-4. Memeriksa emisi bahan bakar (AFR). (buka youtube chanel dan HPZTV).

1. Cara Kerja Motor Injeksi
Sebelum menggunakan teknologi injector, motor zaman dulu biasanya menggunakan teknologi karburator untuk memasukan bahan bakar kedalam ruang bakar. Teknologi terus berkembang sehingga digantikan dengan menggunakan throttle body. Fungsinya mirip, namun ada penambahan injector. Dimana fungsinya mengatur penyemprotan debit bahan bakar kedalam ruang bakar mesin. (buka youtube chanel dan HPZTV).

Mari kita liat, ada apa saja yang terdapat pada mesin injector? Disini, sensor-sensor yang banyak berperan, selain ECU (ini otak yang mengatur semua sensor). Misalkan, crank shaft sensor, di throttle body ada sensor tekanan, air temperature (suhu udara saat masuk kedalam mesin), TPS, dan ada beberapa lagi. Semua data dari sensor tersebut dikelola oleh ECU (Engine Control Unit). (buka youtube chanel dan HPZTV).

Jadi intinya yang menentukan jumlah bahan bakar masuk adalah sensor-sensor yang berada pada throttle body, dimana ditentukan/ dikendalikan oleh ECU dengan tetapan-tetapan yang berada pada injector yang satuannya adalah ccm/ kemampuan injector mengeluarkan jumlah bahan bakar/ menit). (buka youtube chanel dan HPZTV).

2. Cara Menghitung Kubikasi Pada Mesin.
Kita perlu membandingkan antara cc awal dengan cc yang sudah di bore up. Itu alasan yang perlu kita ketahui untuk menghitung kubikasi mesin tersebut. Tujuannya untuk menentukan debit injector yang pas buat motor.
Rumus kubikasi/ volume mesin, adalah V = phi x d2 x p / 4. Dimana phi = 3.14159265359, d = diameter piston, p = panjang/ langkah/ stroke. Untuk mengetahui berapa ukuran yang terdapat pada piston, gunakan jangka sorong (cek youtube chanel dan HPZTV).

Selanjutkan perlu juga menentukan atau mengetahui panjang stroke dari silinder blok. Namun dilakukan pada saat silinder blok tersebut sudah terpasang pada mesin. Dihitung berapa selisi Titik Mati Atas (TMA) dan Titik Mati Bawahnya (TMB). Hasilnya dimasukan kedalam rumus dan langsung bisa tahu besar kapasitas (cc) motor tersebut. (buka youtube chanel dan HPZTV).

3. Cara Menentukan Debit Injektor.
Bagaimana jika kita bore up tanpa ganti ECU? atau mau nambah piggyback atau standalone? Kira-kira apa saja yang kita rubah? Kita coba ambil contoh perbandingan pembuatan teh manis. Gunakan cangkir dan gelas besar. Ukuran gula sama yakni satu sendok teh. Rasanya manisnya pasti akan beda.

Si pemanis atau gula ini diibaratkan injector mesin tersebut. Artinya pada saat kubikasi/ volume besar, maka harus perbandingan takaran gula sama. Jadi pada saat bore up, campuran bahan bakar harus diperbaiki, yaitu dengan menggantikan injector. Cara kerjanya selalu mendapat perintah dari ECU dalam bentuk tutup atau buka. Misalkan pada saat buka sekian mm/detik pada saat RPM tertentu. (buka youtube chanel dan HPZTV).

Penggunaan injector juga perlu diperhatikan. Disarankan, jangan gunakan standar pabrikan, jika motor sudah bore up. Pengetesan kedua injector (standard an TDR) ini perlu juga, agar bisa mengatahui perbandingan keduanya, seperti pengabutan. Selanjutnya, ada pertanyaan, bagaimana bisa menentukan injector yang baik pada mesin bore up? Yang pertama harus punya data cc awal, yang kedua data cc setelah bore up, dan ketiga data berapa ccm injector standar. (buka youtube chanel dan HPZTV).

Data standar injector pabrikan 112 ccm untuk Yamaha NMAX 155cc sebelum bore up. Untuk menentukan injector yang akan kita pakai adalah adalah sangat gampang, yakni

CCM Injector bore up = Kubikasi mesin bore up  dibagi Kubikasi mesin standar  dikali CCM injector standar + 10  persen

185cc    X 112 ccm + 10 persen = 147,04 ccm
155cc

4. Memeriksa Emisi Bahan Bakar (AFR).
Hasil seperti apa, jika kita ganti injector setelah bore up atau tidak bore up? Kita harus feedback dari knalpot, yaitu emisi bahan bakar dengan AFR. Perlu sekali ketahui bahwa AFR (Air to Fuel Ratio) yakni berapa besar campuran bahan bakar terhadap udara yang masuk kedalam mesin.

Ini cara mengetahui AFR lebih gampang, yakni rumus reaksi pembakaran. Dimana Hidrokarbon (bahan bakar minyak) dibakar dengan Oksigen (udara), sehingga pada saat terbakar, maka pembakaran sempurna akan menghasilkan air dan karbondioksida.

Untuk AFR pembakaran sempurna dalam perhitungan rumus diatas, menemukan perbandingan 1 berbanding 14,7. Jika memiliki AFR lebih dari 14,7 maka mesin akan panas, begitu juga sebaliknya.

Namun jika kita sedang berakselerasi, kita harus memilki AFR lebih rendah. Caranya, diliat dari rumus AFR, yakni pada saat langsam patokannya minimal 14,7 atau dibawa itu sekitar 12, 13. Jangan kurang dari itu, akibatnya bahan bakar akan banyak keluar sehingga berpengaruh terhadap akselerasi, bahan bakar boros, dan komponen lain yang akan rusak seperti busi. (buka youtube chanel dan HPZTV).

Selanjutkan, coba perhatikan, AFR pada NMAX yang sudah di-bore up dan menggunakan injector standar. Hasilnya hanya diangka 16, kondisi ini sangat miskin akan bahan bakar sehingga mesin akan panas. Sedangkan jika menggunakan injector TDR, maka terlihat diangka 14,7 atau dibawa itu. Sehingga performa mesin dapat. (buka youtube chanel dan HPZTV).

Jadi melalui perhitungan dan data yang ada, maka apakah kita tetap ingin ganti ECU atau cukup ganti injector saja setelah mesin di-bore up? Penggantian ECU boleh saja, asal sesuai dengan peruntukan. Apakah untuk harian atau untuk balap? (buka youtube chanel dan HPZTV).

Jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lengkap tentang ulasan ini, silahkan buka di chanel youtube dan HPZTV. Dan untuk produk, Anda bisa hubungi (WA) di Jakarta: 0858 8886 2000, Jabar: 0877 7033 2000, Jatim: 0819 0520 2000, Jateng: 0878 3361 2000, Sulawesi: 0878 7381 2000, Bali: 0878 1881 2000.
Salam One Team…!

 

Comments are closed.

You may also like