Cosmobikers Lovers – Crankshaft atau kruk as atau biasa disebut juga poros engkol. Ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting fungsinya dan tergolong cukup vital dalam sebuah kendaraan sepeda motor.
Anda semua yang memang penggemar otomotif khususnya pecinta sepeda motor tentunya sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Komponen ini merupakan pusat poros dari setiap gerakan piston. Untuk itu, komponen ini harus kuat.
Kali ini tim CB dan HPZTV akan mengulas komponen yang tergolong dalam Power tersebut. Step pengerjaan seperti apa yang harus dilakukan, bila ingin mendapat hasil yang maksimal serta tidak banyak mengeluarkan isi dompet. Apa saja yang perlu diperhatikan bila ingin mencapai performa maksimal.
Kembali TDR merilis Crankshaft terbarunya dengan merubah titik Crank sebesar 2mm. Jadi total angka yang dirubah sebanyak 4 mm. Produk baru ini disertakan juga satu buah mur. Karena mur cepat rusak disaat penggunaan sekian lama.
Crankshaft ini dikhususkan buat AEROX lama. Namun bisa juga dipasang pada All New Aerox dan All New Nmax dengan catatan harus menambahkan ring yang bisa dibeli di bengkel Yamaha.
Keunggulannya terbuat dari maaterial Steel forgin dan finishing CNC. Telihat rapih terbukti dengan antar porosnya lurus. Dan sudah pasti mendukung beban putar nantinya.
Pemasangannya tidak butuh rubahan, langsung PNP alias Plug and Play. Bobotnya lebih berat, yakni 3,514 kilogram dibandingkan dengan bawaan pabrik, yakni 3,162 kg. Dengan perbandingan berat tersebut akan menghasilkan torsi yang lebih besar.
Selain itu, Bearing Backend dengan kualitas tinggi sudah terpasang pada Crankshaft dan juga sudah disiapkan dengan speck yang tepat untuk performa maksimal pada mesin motor Anda.
Motor Aerox yang diapakai untuk uji coba, total langkah yang 62,6mm yang dirakit dengan diameter piston sebesar 63mm. Jadi total kapasitas mesin yang didapat pada motor Aerox adalah 195cc.
Hal penting yang perlu diingat, ketika Anda merubah konfigurasi mesin injeksi pada motor Anda. Pastikan untuk melakukan perubahan juga di Injektor-nya. Jika tidak, maka resikonya, campuran bahan bakar (AFR) akan miskin. Akibatnya mesin menjadi rusak.
Ini adalah ukuran penggunaan Injector. Jika motor hanya di bore up tanpa stroke up, maka gunakan Injector dengan ukuran 145ccm. Jika motor sudah bore up dan stroke up, injctor yang digunakan 165ccm. Tujuanya mendapatkan AFR yang pas.
Untuk memperlancar pasokan udara kedalam ruang bakar, gunakan Throttle body juga. Kebetulan yang diapakai RPD ukuran 34mm.
Banyak juga terjadi perdebatan diantara pengguna sepeda motor seputar up grade mesin. Apakah bore up lebih dulu atau stroke up?
Saran dari kami, sebaiknya Anda melakukan bore up terlebih dahulu, karena ketika melakukan bore up, biasanya nilai uang yang dikeluarkan lebih kecil. Juga pembongkaran mesinpun lebih muda dibandingkan stroke up. Nah, setelah itu jika belum puas dengan hasil bore up, barulah masuk kelevel berikut yakni stroke up.
Hasil tes ride di jalan, pada saat menarik tuas gas, sangat terasa hentakan dibandingkan motor bore up biasanya. Hal ini terjadi karena torsi yang dihasilkan besar. Stop and go pun terasa enteng. Diputaran menengah pun sangat terasa torsi yang besar.
Dengan kondisi yang ada walaupun masih menggunakan ECU dan knalpot standar, sudah merasakan benar-benar rasa All New Aerox. Bermanufer pun tidak terlalu sulit atau tidak perlu menarik tuas gas terlalu dalam.
Hasil tes lapangan tanpa hasil di Dyno akan sia-sia. Untuk itu, akan diperlihatkan data setelah Dyno. Terlihat ada dua perbandingan data, yakni setelah bore up dan setelah Bore up ditambah stroke up.
Pada curfa torsi terlihat motor Bore up kapasitas mesin 183cc menghasilkan torsi sebesar 13,1 dk. Bore up dan Stroke up 195cc, menghasilkan torsi sebesar 14,1 dk. Artinya terjadi perubahan kurang lebih 10 persen. Ini yang membuat tarikan lebih terasa atau enteng.
Selain itu, total tenaga yang dihasilkan, setelah Bore up 18,1DK dan Stroke up menjadi 21,8DK, sekitar 20 persen. Mengejutkan sekali, walapun masih menggunakan ECU standar. Hanya menggantikan Injector dan Throttle Body.
Pengerjaan stroke up, kadang dilakukan dengan cara membubut Crank atau mengeser titik Crank dan ada juga beberapa pengerjaan lainnya. Hal ini kadang menghasilkan poros tidak rata atau lurus (senter), akibatnya terjadi getaran pada mesin, jok atau stang pada saat mesin dinyalakan.
Jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lengkap tentang ulasan ini, silahkan buka di chanel youtube dan HPZTV. Dan untuk produk, Anda bisa hubungi (WA) di Jakarta: 0858 8886 2000, Jabar: 0877 7033 2000, Jatim: 0819 0520 2000, Jateng: 0878 3361 2000, Sulawesi: 0878 7381 2000, Bali: 0878 1881 2000.
Salam One Team…!