Cosmobikers LoversKetenangan, kenyamanan dan keamanan dalam berkendara merupakan hal yang tidak bisa disepelehkan. Memang tidak ada yang sempurna. Namun setidaknya mendekati bahkan kalau bisa memenuhi keinginan pengendaranya.

Selain beberapa komponen penghasil kenyamanan pada sebuah kendaraan. Peredam kejut atau Shock yang paling dirasakan saat riding.  Untuk itu, yang akan diulas kali ini yakni, fitur-fitur dan istilah yang ada pada si peredam kejut tersebut, khusus merk YSS. Pada prinsipnya, semua merk peredam kejut fungsinya sama, tapi jangan salah pilih produk-produk aftermarket. (cek youtube chanel HPZTV).

Kehadiran Shock YSS hampir kurang lebih 20 tahun di Indonesia, sudah menarik perhatian sebagian besar riders Indonesia. Shock YSS, lengkap disemua giat para riders baik untuk mereka yang suka balap, touring ataupun harian. Bagi riders, kami sengaja memberikan penjelasan singkat tentang fungsi dan fitur-fitur canggi yang terdapat pada shock YSS. Ikuti ulasan ini juga di youtube chanel HPZTV.

Pada umumnya, shock terbagi dalam 3 bagian terbesar, yakni Mono Shock, Single Shock, Twin Shock. Prinsip kerjanya terbagi dua, yakni Pertama: Hydroulic Shock hanya menggunakan oli.

Kedua: Gas Shock sudah menggunakan gas dan oli. Kedua jenis bahan ini berada dalam satu tabung, namun tidak tercampur. (cek youtube chanel HPZTV).

Shock YSS sendiri ada Eco Line dan Top Line. Dimana fitur yang melekat pada Eco Line hanya terbatas pada spring preload, sedangkan fitur pada Top Line yakni pre load, rebound, dan compression.  (comp 1 atau 2) atau High look Compression. (Flash and Slow).

Misalkan untuk prinsip kerja shock YSS dengan menggunakan hidrolik (hydroulic shock), yakni Eco Line dengan fitur preload tipe shock-nya Pro Plus, hanya menggunakan oli.

Sedangkan untuk prinsip kerja dengan menggunakan gas dan oli (gas shock), adalah tipe DTG Evo, dimana dalam tabungnya sudah ada oli dan gas. Begitu juga ada tipe G-Series (G-Plus), kalau namnya plus, biasanya ada tambahan length adjuster-nya (cek youtube chanel HPZTV).  

Setelah Eco Line, kini Top Line. Fiturnya preload, compression dan tambahannya yakni rebound. Deretan tipe di Top Line adalah G-Sport (satu kompresi) dan G-Racing (dua kompresi).

Selain fokus terhadap kualitas produk, YSS juga menyediakan berbagai warna, biar konsumen bebas memilih sesuai warna yang diinginkan. Dianjurkan dipadukan dengan warna motornya, biar tampilan beda.

Nah, sebelum penjelasan fitur-fiturnya, ada baiknya perlu kita tahu, bahwa shock sendiri terdiri dari dua komponen utama, yakni ke-1, bagian luar yaitu pegas/ per (spring), dan ke-2, bagian dalam yakni peredam (damper).

Dimana fungsi ke-1, bagian luar yakni pegas pada kendaraan adalah untuk menyerap guncangan pada saat melewati kondisi jalan yang berlubang.

Artinya pegas yang baik adalah selalu mengatur roda/ ban kendaraan untuk tetap nempel atau bersentuhan dengan tanah. Dan pada akhirnya ada rasa nyaman buat pengendaranya. Tidak menimbulkan sakit pada punggung/ pinggang pengendaranya.

Sedangkan fungsi ke-2, bagian dalam yakni Peredam/ Damper adalah meredam daya mantul dari pegas. Sehingga pegas tidak sendirinya mantul sembarangan. Tujuannya ban akan tetap bersentuhan dengan tanah dan tingkat kenyamanan berubah total. Pengaruh juga terhadap akselerasi dan tingkat pengereman yang lebih baik. (cek youtube chanel HPZTV).

Mungkin saja ada sebagian riders belum tahu, bahwa shock YSS punya fitur-fitur canggih yang melekat pada shock YSS, sehingga selalu menjadi bahan pembicaraan dikalangan komunitas motor. Untuk itu, jangan salah pilih dan ini deretan fitur-fitur cangginya.

Spring Rate (laju pegas), artinya pada pegas sendiri ada yang keras dan empuk yang disimbolkan dengan huruh K. Kalau huruf K besar adalah Pegasnya keras, kalau K kecil pegasnya empuk (K – Nm/mm). (cek youtube chane HPZTV).

Preload (Beban sebelum pengendara diatas motor). Sudah jelas bahwa, peyetingan tanpa pengendara atau boncenger. Shock dalam posisi normal. Perlu diingat bahwa, penyetingan pre load bukan untuk mengeraskan dan mengempukan atau meninggikan, memendekan motor. (cek youtube chanel HPZTV).

Compression, menghambat pegas agar tidak cepat tertekan atau amblas kebawah. Atau dengan kata lain, untuk mengatur kekerasan shock, bukan pegas. Terlihat dibagian atas, ada sekrup/ baut setelan (30 klik). Putar sebanyak 15 klik kekiri/ lawan arah jarum jam untuk mengempukan shock dan sebaliknya 15 klik ke kanan arah jarum jam untuk kekerasan shock. (cek youtube HPZTV).

Rebound, posisi saat pegas kembali ke awal atau tendangan balik pegas tersebut. Artinya seberapa cepat atau lambat posisi pegas kembali keawal/ semula. Terlihat di bagian bawah, ada sekrup/ baut setelan. Diputar lawan arah jarum jam untuk cepat (flash rebound), sedangkan arah jarum jam untuk lambat (slow rebound).

Perlu diingat bawah penyetingan rebound harus disesuaikan dengan giat pengandaranya. Misalnya motor Trail, perlu seting yang cepat agar bisa nempel ke tanah, begitu juga sebaliknya buat kondisi jalan yang lain. (cek youtube chanel HPZTV).

Sangat perlu untuk diketahui, bahwa penyetingan sebuah shock, tidak langsung cocok/ pas, namun perlu berulang-ulang, agar bisa dapat yang cocok/ pas. Dan juga penyetingan pada motor milik rider A, tidak cocok digunakan rider B, karena penyetingannya sudah beda.

Ikuti informasi ulasan produk ini juga di youtube chanel HPZTV. Layanan online silahkan kunjungi www.oneteamstore.com atau di nomor HP 0813-1970-2000. Konsultasi gratis bersama tim mekanik di TDR Technology Center Cakung. Salam One Team,,,!

Comments are closed.

You may also like

More in:Riding Life